Wednesday, October 16, 2013

Hidup di lautan

Bismillah

Bagaimana air laut boleh memasuki kapal, begitulah juga dunia yang masuk dalam diri kita atau lebih tepat dalam hati kita. Di mana, kita sangat 'attached' dengan dunia - material. Bila kita harapkan dunia untuk memasuki hati kita, dunia memang akan masuk dalam diri kita as kita memang ajak 'dia' masuk.

Kalau kita tak beri kunci hati kita pada dunia, dunia tidak akan ambil. 
Kalau kita sudah beri kunci kita pada dunia, kita kena ambil semula kunci tersebut.

Air yang masuk dalam kapal itu tadi, boleh jadi kita akan jatuh ke dalam laut juga sebab air sudah terlalu penuh. Bila kita sudah jatuh, sehingga tidak tahu untuk berpaut pada apa - apa pun dan akhirnya, mati lemas:(

Kita, as humans akan ada rasa 'down' sangat (dasar laut yang sangat gelap gelita). Kejatuhan yang buat kita rasa sangat 'broken', which surrounded by darkness. (oh no, ini sangat ayat buku)

Tapi, kita kena sedar yang pada titik kita jatuh itu, hanyalah tempat persinggahan, bukan titik perhentian.

Bila kita rasa 'down', kita pasti akan dapat jumpa cahaya itu. Ketika berada dalam kegelapan (dasar laut yang terlampau dalam), insyaAllah kita akan jumpa cahaya itu dengan menyelam ke atas permukaan laut. Cahaya yang boleh dianalogikan disini ialah cahaya matahari.

Hakikatnya, cahaya sebenar yang kita akan jumpa bila semakin naik ke atas ialah cahaya dari Allah, petunjuk dari Allah. Apabila kita diuji, berada pada saat kejatuhan itu, sebenanrnya kita sedang mengumpul mutiara - mutiara dari dasar lautan yang sangat cantik, berkilat dan suci. Menunjukkan seperti kita tidak pernah jatuh pun sebenarnya, tetapi menjadi seorang yang baru, yang lebih baik dari sebelumnya, seolah - olah tidak pernah jatuh. InsyaAllah

So, let's be humble.
Itu je point penting yang dapat kita aplikasikan dalam diri kita sekarang. Sedar diri untuk mengadu dan meminta hanya pada Allah.

No comments:

Post a Comment